BANYUMAS, hestek.id-Budaya Jawa dari hari ke hari makin terkikis. Beruntung, masih ada elemen-elemen masyarakat tertentu yang peduli dengan ritual-ritual berbau tradisi. Terakhir, sebuah ritual bertajuk Ngawiti Karya diselenggarakan oleh Empu Rizal, seorang pembuat keris asal Banyumas, Sabtu (26/12/2020).
Ngawiti Karya merupakan ritual yang digelar sejak zaman nenek moyang, khususnya saat seorang empu hendak menempa sebilah keris.
Empu Rizal mengatakan, ngawiti karya merupakan ritual yang isinya memanjatkan doa kepada Tuhan yang maha esa. Memohon agar proses penempaan keris berjalan lancar tanpa masalah.
“Kita memohon pada yang maha kuasa, agar semuanya lancar, diberi kesehatan dan keselamatan,” ujar dia.
Ritual ini diawali dengan nyanyian Kidung Pangkur Gedong Kuning dan dilanjutkan dengan doa bersama. Prosesi kemudian dilanjutkan dengan ritual lain dan diakhiri dengan potong tumpeng.
Agenda Ngawiti Karya ini menarik perhatian Anggota DPRD Jateng, Mifta Reza NP SP MM. Pria asli Banyumas yang memiliki ketertarikan khusus dengan budaya dan pusaka ini sengaja menghadiri agenda kemarin.
“Saya baru pertama kali mengikuti Ngawiti Karya, karena sebelumnya saya tidak pernah menemukan empu di Banyumas, baru ada Empu Rizal ini,” kata dia.
Tidak hanya untuk menyaksikan ritual tersebut, Reza memiliki keinginan yang lebih. Yakni, berdiskusi dengan Empu Rizal terkait pembuatan senjata tradisional Banyumas yang berkarakter.
“Saya ingin membuat senjata khas untuk Banyumas. Bupati dan pejabat harus pakai, nanti diserahkan secara estafet ke pengganti-penggantinya,” ujar Reza.
Ia mengaku memiliki ide ini lantaran sebagai putra daerah, ia cinta betul dengan Banyumas. Oleh karenanya, Banyumas harus memiliki pusaka yang asli Banyumas. (CR1)
sumber: https://hestek.id/ngawiti-karya-dan-ide-pusaka-untuk-kota-satria/